Kota Bekasi | marrosnews.com - Dalam pelaksanaan pembangunan Rumah Tahfiz di Kecamatan Mustika Jaya Dan Kecamatan Rawalumbu, diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB) dan perencanaan gambar, seperti halnya dengan pemasangan pondasi batu kali tidak menggunakan hamparan pasir dan lantai kerja.

"Pembesian kolom menggunakan besi polos 10 mm dan besi ulir 13 mm, juga Peralatan Utama yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tidak ada tersedia di lokasi. Demikian peralatan utama sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK) sebagai berikut :

1, 2 (dua) unit Mobil Pickup min. 1200 CC dilengkapi Hasil Uji Kendaraan (KIR) yang masih berlaku.

2, 2 (dua) unit Dump Truck Kapasitas 3 - 7 m3, dilengkapi Hasil Uji Kendaraan (KIR) yang masih berlaku.

3, 1 (satu) unit Theodolite Digital akurasi min. 5" (detik), dilengkapi dengan hasil 

kalibrasi yang masih berlaku (maksimal 1 tahun) oleh Laboratorium yang terakreditasi (KAN).

4, 1 (satu) unit Waterpass Automatic Level akurasi min. 1 mm dalam 1 Km double run dilengkapi dengan hasil kalibrasi yang masih berlaku (maksimal 1 tahun) oleh laboratorium yang terakreditasi (KAN).

5, 1 (satu) unit baby roller kap. 1 ton s/d 2 ton.

6, 1 (satu) unit Concrete Mixer Beton Kapasitas min. 0,25 m3", ini semua tidak ada dilapangan" tegas Indra Pardede selaku Direktur investigasi P-LSM-PSI, langsung investigasi ke lokasi 31/10/24.

"Kuat dugaan perusahaan pemenang tender tidak memiliki peralatan utama, sebagai syarat dokumen perusahaan untuk mengikuti pengadaan tender, tapi bisa memenangkan tender, dengan tidak dapat menunjukkan peralatan utama tersebut, sehingga pada saat pelaksanaan, dikerjakan dengan cara manual seperti mengaduk semen dengan menggunakan peralatan seadanya, kami berharap kepada DINAS PERUMAHAN KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KOTA BEKASI, agar melakukan pengawasan yang ketat terhadap pekerjaan ini, agar hasilnya bagus dan dapat dinikmati masyarakat" tutup Indra. (Mars)