Kota Bekasi | marrosnews.com - Dilihat dari pemecahan proyek jadi tiga paket kegiatan yaitu, Ruang Kelas Baru, Ruang Guru/Kepsek dan Ruang UKS, TK Negeri X Mustika Jaya, Kota Bekasi, menjadi perhatian masyarakat terkhusus para LSM dan Wartawan. Demikian pemecahan proyek tersebut :
1. Belanja Modal Bangunan Gedung Tempat Pendidikan Ruang Kepala Sekolah/ Guru/ TU TK Negeri X Mustikajaya, Kota Bekasi, nilai Kontrak Rp. 169.113.000,- Dikerjakan oleh CV. Rayhan Mandiri, dengan Nomor Kontrak 602.21/ 1569- PPK/SPK/ R.Kepsek-Guru-TU/DAK Fisik PAUD/Disdik.
2. Belanja Modal Bangunan Gedung Tempat UKS TK Negeri X Mustikajaya, Kota Bekasi, nilai Kontrak Rp. 81.111.000,- Dikerjakan oleh CV. Rayhan Mandiri, dengan Nomor Kontrak 602.21/ 1528- PPK/SPK/ R.UKS/DAK Fisik PAUD/Disdik
3. Belanja Modal Bangunan Gedung Tempat Ruang Kelas Baru TK Negeri X Mustikajaya, Kota Bekasi, dengan nilai Kontrak Rp. 919.314.000,- dikerjakan oleh CV. Sifa Jaya Lestari, Nomor Kontrak 602.21/ 1528- PPK/SPK/ R.UKS/DAK Fisik PAUD/Disdik.
Ketiga pekerjaan ini dikerjakan dalam waktu yang bersamaan dengan dua kontraktor yaitu, dua paket oleh CV Rayhan Mandiri dan satu paket oleh CV Sifa Jaya Lestari. Sementara gambar perencanaannya ada dalam 1 (satu) paket perencanaan.
Tulus Rustam Purba Sekjen Lembaga Swadaya Masyarakat Adil Makmur Anak Nusantara (LSM AMAN) buka suara terkait kelakuan oknum Dinas pendidikan ini.
"Apa yang mendasari atau justifikasinya sehingga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), ataupun Dinas Pendidikan Kota Bekasi, harus memecah pekerjaan tersebut menjadi 3 paket, padahal berada dalam lingkungan yang sama"?
"Apakah ketiga paket kerjaan tersebut merupakan pesanan oknum sejak awal,? Wajar saja saya menduga hal seperti itu kalau mengacu pada gambar perencanaan, karena ketiga paket tersebut tidak dipisahkan, melainkan ketiganya ada dalam satu dokumen paket pekerjaan Ruang Kelas Baru (RKB)" jelas Tulus.
Selanjutnya Purba menjelaskan, "selain daripada pembagian menjadi tiga paket, adanya juga tumpah tindih anggaran atas pemecahan paket tersebut" ungkapnya.
"Efi Hanafi selaku PPK, ketika diminta tanggapannya lewat chat WA tidak ada tanggapan sama sekali, selanjutnya kepada Kepala Dinas A.Yani selaku Pengguna Anggaran (PA), hanya menjawab, "akan melihat kondisi lapangan dulu, sambil memberikan stiker semangat jangan kasih kendor" tutur Purba. (Mars)
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon