31 Juli 2024

Foto : SDN Cakung Barat 04 Pagi 

Jakarta | Marrosnews.com - Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SD Negeri Cakung Barat 04 Pagi pada tahun 2023 diduga mengalami banyak penyelewengan. Hal ini berdasarkan analisa data laporan pertanggungjawaban dari kepala sekolah.

Pada tahun 2023, SD Negeri Cakung Barat 04 Pagi menerima dana BOS dalam dua tahap. Tahap pertama sebesar Rp. 317.350.639 dan tahap kedua sebesar Rp. 334.310.000. Total dana yang diterima mencapai Rp. 651.660.639. Namun, terdapat keanehan dalam laporan pertanggungjawaban penggunaan dana tersebut.

Pada tahap pertama, seluruh komponen tidak ada yang dilaporkan biayanya, Padahal, menurut petunjuk teknis (juknis), sekolah harus melaporkan biaya untuk semua komponen. Ketidaksesuaian ini memicu kecurigaan adanya penyimpangan dalam penggunaan dana.

Pada tahap kedua, sekolah melaporkan penggunaan dana, namun terdapat beberapa komponen pembiayaan yang diragukan realisasinya. Berikut rinciannya:

Pengembangan perpustakaan: Rp. 115.321.648
Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler: Rp. 157.778.655
Administrasi kegiatan sekolah: Rp. 63.128.475
Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah: Rp. 163.408.032
Penyediaan alat multimedia pembelajaran: Rp. 65.551.680
Dugaan laporan palsu semakin kuat berdasarkan temuan di lapangan, dimana biaya besar untuk perawatan sekolah tidak sesuai dengan realisasinya. Selain itu, biaya untuk kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler juga terlampau besar. Menurut juknis, biaya untuk kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler telah ditentukan yaitu Rp. 500.000 per bulan per kegiatan.

Serta biaya untuk pengembangan perpustakaan yang seharusnya digunakan untuk mengganti buku yang hilang dan rusak serta pembelian buku mata pelajaran yang direvisi, juga diragukan penggunaannya.
Ketika awak media hendak konfirmasi untuk kedua kalinya, Senin (22/07/24), Kepala sekolah SDN Cakung Barat 04 tidak berkenan menerima di ruang kerjanya, namun diarahkan ke ruang guru.
"Saya nggak biasa Nerima tamu laki-laki diruangan saya, karena saya perempuan dan data abang-abang ini dari mana, kok bisa..pasti ada password nya," ujar G (inisial kepsek).
Pada situasi tersebut kami berusaha bertanya tentang realisasi sesuai data yang  kami peroleh, namun kepsek tidak berkenan menjawab, malah menyodorkan amplop dengan alasan untuk transport.
Hal ini tentu saja sangat menyakiti perasaan kami sebagai insan pers, dimana tupoksi kami diciderai dengan amplop yang disodorkan, tentu kami menolak dan itu semakin menguatkan dugaan tersebut benar adanya.

Mengingat pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana BOS, pihak Dinas Pendidikan dan penegak hukum diharapkan segera melakukan pengusutan terhadap kepala sekolah. Jangan sampai dana yang diperuntukkan untuk kemajuan pendidikan malah digunakan untuk kepentingan pribadi. (Paruhum)
your advertise here

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Postingan Populer